Murid : Terangkan kepadaku bagaimana aku mencari lentera untuk menerangi hidupku wahai Guru ?
Guru : Tidak tahukah kamu bahwa Dia Sang Maha Pencipta telah
menanamkan dua ‘jalan’ dalam dirimu ? Yang satu jalan kefasikan yang
satu lagi jalan ketakwaan. Jalan Lurus adalah jalan ketakwaan, jalan
pulang, jalan kembali, jalan hidup namun sekaligus juga jalan mati
sakjeroning urip, mati dalam hidup. Mati dalam hidup, hidup dalam mati,
yang mati apanya yang hidup apanya itu yang perlu kamu gandoli, kamu
ketahui dan kamu pegang. Itulah lentera hidupmu.
Jalan Lurus ini ditanamkan-Nya dalam dirimu berasal dari alam
al-’amr-Nya, alam perintah-Nya langsung. Dialah Ar-Ruh yang adalah ‘Ar
-Ruh min Ruhi’-Nya.
Ar-Ruh ini ditiupkan kedalam dirimu. Dia tidak mengalami tidur dan lupa.
Tanpa bisa berbohong. Bahkan kelak dipengadilan pamungkas kamupun tidak
bisa berkompromi dengannya. Dialah sumber bashirohmu, rasa jati
sejatining rasamu.
Sekali lagi, dia bukan bagian dari dunia ini. Dia berasal dari alam Al
Amr-Nya. Apapun yang kau lakukan baik dijagamu maupun tidurmu dia
menyaksikan. Bukankah tiap kau berbohong dia selalu mengingatkanmu.
Bukankah tiap kau mengajaknya kompromi selalu dia tolak ? Bahkan terlalu
sering akalmu mencari pembenaran terhadap kedustaanmu namun dia selalu
menegormu. Sayang seribu sayang kau selalu mengacuhkan tegorannya.
Karena itu dengarkan dia. Jadikan dia sahabat terdekatmu. Jadikan dia
guru sejatimu. Karena sejatinya dia adalah aku dan aku adalah dia.
Tempatkan kesadaranmu padanya. Maka kau akan senantiasa bisa berada di
jalan lurus.
0 komentar:
Posting Komentar